Pada tahun 2015, lalu lintas di Internet akan butuh bandwidth 40 persen lebih besar ketimbang bandwidth yang ada sekarang. Pada tahun 2008, setiap detik sebesar 15.000 gigabita data mengalir di Internet. Tahun ini, lalu lintas data akan menembus angka 35.000 gigabita per detik.
Kabar baiknya, saat ini “kemacetan” itu belum terasa dan sebelum terasa, bakal ada perusahaan yang menggelontorkan dana untuk memasang kabel bawah laut demi menambah bandwidth. “Sebelum kita sampai di ‘hari kiamat’, kita akan punya kabel baru atau menemukan teknologi baru yang memaksimalkan kabel yang ada,” kata Tim Stronge, Wakil Presiden Peneliti dari TeleGeography Research, sebuah firma peneliti untuk industri komunikasi.
Penambahan kabel sedang dijalankan, tambah Stronge. Kabel yang menghubungkan Afrika dan Timur Tengah telah terinstal untuk memberikan koneksi Internet yang bisa diandalkan.
Tahun lalu, sebanyak 15 kabel telah dipasang dan digunakan untuk menyalurkan data lewat Internet. Pada tahun-tahun berikutnya, kabel dengan jumlah yang tak jauh berbeda akan juga dipasang. Jumlah penambahan itu meningkat dibandingkan jumlah penambahan pada pertengahan tahun 2000 yang jumlahnya sekitar setengah lusin.
Kabar baik lagi: pemasangan kabel yang 10 tahun lalu bisa memakan biaya miliaran dolar AS kini hanya sekitar 5 juta dolar AS. Tapi (selalu ada “tapi”-nya), Stronge agak khawatir tak ada perusahaan yang mau memasang kabel baru. “Harga bandwidth sangat murah sehingga jangan terlalu berharap bisa mengembalikan modal,” kata Stronge.
Meski demikian, beberapa perusahaan Internet besar, seperti Google, Verizon, AT&T siap untuk membantu. Perusahaan-perusahaan itu baru saja sepakat memperbarui kabel sepanjang Atlantik.
“Infrastruktur internasional harus jadi perhatian,” kata Stronge kepada Adam Hadhazy dari TechNewsDaily.
dari http://teknologi.blog.nationalgeographic.co.id/2010/08/16/internet-tak-bakal-macet-asalkan/
0 pendapatmu:
Posting Komentar